HaditsTentang Sabar - Selama manusia hidup di dunia, tak hanya sukacita tapi juga ujian diberikan kepada manusia. Bukan tanpa alasan, ujian ini diturunkan dari Allah SWT kepada hambanya yang kuat. Oleh karena itu sabar dalam menghadapi ujian memiliki pahala yang super besar. Untuk itu, perlu adanya dalam melakukan pembiasaan untuk sabar dengan cara tidak Yangmeriwayatkan hadits ini dari Qatadah adalah Ma’mar sebagaimana dalam Al-Mushannaf Abdurrazzaq, no. 20711, Abu ‘Awanah sebagaimana dalam Sunan Abi Daud, no. 4244 dan Musnad Al-Bazzar, no. 2959 dan 2960, Hisyam Ad-Dastawa`iy sebagaimana dalam Musnad Ath-Thayalisi, no. 444 tapi tanpa menyebut Nashr bin ‘Ashim dan langsung dari Subai Kelebihandan Kekurangan Kitab. Kitab Bulugh al-Maram Min Adillah al-Ahkam ini mengandung banyak keistimewaan dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain dalam bidang ilmu hadis hukum (hadis ahkam) terutama dalam aspek bahasa, isi kandungan, pendekatan penulisan dan sebagainya. Di antara keistimewaan tersebut adalah: 1– حديث ” مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ ”. “Barangsiapa dikehendaki Allah dengan kebaikan, maka Allah menjadikannya pandai mengenai agama”. Hadits ini berkualitas shahih diriwayatkan oleh imam Bukhari pada tiga tempat ( Shahih al-Bukhari, 1: 126, 10: HADISTENTANG KEISTIMEWAAN MENINGGAL PADA HARI JUMAT (Kajian Sanad dan Matan) Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya) . Tirmizi memiliki jalur riwayat yang terdapat kelemahan pada tingkat tabi’in, yakni Manusiamemiliki fisik, perasaan, hawa nafsu, juga akal yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Hakikat manusia menurut islam bukanlah seperti hewan, tumbuhan, atau makhluk lainnya yang bernyawa. Makhluk seperti hewan sepintar apapun terlihatnya ia hanyalah makhluk yang didorong oleh insting dan memori dalam otak atau fisiknya. . A. Al-Qur'an Suroh Al-Baqoroh 30-37 Dengan dua ayat berturut-turut, yaitu ayat 28 dan 29 perhatian kita Insan ini disadarkan oleh Tuhan. Pertama, bagaimana kamu akan kufur kepada Allah, padahal dari mati,dia hidupkan Dia matikan, setelah itu akan dihidupkanNya kembali untuk memperhitungkan amal. Bagaimana kamu akan kufur kepada Allah, padahal seluruh isi bumi telah disediakan untuk kamu. Lebih dahulu persediaan untuk menerima kedatanganmu di bumi telah disiapkan, bahkan dari amar perintah kepada ketujuh langit sendiri. Kalau demikian adanya, pikirkanlah siapa engkau ini. Buat apa kamu diciptakan. Kemudian datanglah ayat khalifah. Manusia memang diciptakan Allah sebagai makhluk yang terbaik dari segi penciptaannya. Manusia dianugerahi akal dan nafsu yang karenanya bisa membawanya pada kebahagiaan termasuk juga pada kesengsaraan, baik di dunia dan di akhirat. Namun dalam kesempurnaanya tersebut terselip juga celah kelemahan dan kekurangan manusia yang harus dipelajari, diketahui, dan diantisipasi. Tidak mampu memahami dan mengenali kelemahan diri sendiri akan berakibat fatal yaitu akan menghantarkan pada kesengsaraan. Berbicara mengenai kelemahan dan kelebihan manusia, hal ini telah dijelaskan oleh Allah SWT pada kitab suci Al-Qur'an yang lebih mengarah pada sikap, sifat dan perilaku manusia itu sendiri. Manusia adalah salah satu makhluk Allah Swt yang diciptakan dengan tool terlengkap seperti jiwa, akal, badan dan insting yang membantunya dapat menyesuaikan untuk hidup sesuai dengan berbagai kondisi. Karena itu agama Islam menempatkan manusia dari sisi “kemanusiaannya” dalam tatanan tertinggi untuk dijaga. Di mana menjaga kemuliaan manusia merupakan salah satu tujuan syariat tertinggi dalam hirarki maqashid syariah. Maqashid syariah adalah tujuan utama aturan dalam Islam yang bersifat melindungi dan menjaga dari kekurangan, kerusakan atau kehilangan. Tujuan itu adalah terselamatkannya jiwa, agama, akal, kehormatan, dan harta. Tidak ada agama, filsafat, adat atau budaya manapun yang menempatkan kemuliaan manusia melebihi Islam. Islam hadir untuk menghormati manusia tanpa membeda-bedakan ras, warna kulit, agama, suku dan bangsanya. Manusia dipersilahkan untuk mengekspresikan dirinya dalam berbagai bentuk selama ia tidak menyalahi hukum yang ditetapkan oleh yang memiliki otoritas. Perkara bagaimana agama menghormati kemuliaan manusia ini dijelaskan amat gamblang baik dari Al Quran dan Hadis nabi Muhammad Saw, dan para ulama juga turut memberikan pandangan masing-masing yang semakin menyatakan betapa pentingnya seseorang untuk saling menghormati satu sama lain. Dalil Al Quran dan Hadis tentang kemuliaan manusia QS Al Isra 70 وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا Artimya “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” Dalam tafsir Jalalain disebutkan kemuliaan manusia terletak pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt dari ilmu, kemampuan berbicara dan keseimbangan dan lainnya. Dan untuk itu dijadikanlah manusia dapat mengarungi daratan dan lautan untuk mencapai anugerah dan rizki yang Allah berikan. Bahkan karena anugerah ini, para nabi yang Allah Swt utus ditetapkan secara konsesus oleh para ulama lebih mulia dari pada para malaikat. QS At Tin 4 لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ Artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini adalah makna dari sumpah tiga ayat sebelumnya. Dan bahwasanya Allah Swt telah menciptakan manusia dengan gambaran terbaik dan bentuk yang sesuai, dengan anggota badan yang indah. Kedua ayat di atas merupakan sedikit dari banyak ayat yang menjelaskan betapa mulianya manusia dari sisi penciptaan, tidak hanya dari sisi bentuk yang terbaik, namun ia juga telah diberikan bekal yang cukup untuk mengarungi bumi ini. Karena itu, dalam banyak poin hukum fikih banyak disertakan beberapa larangan dengan maksud agar manusia tidak merusak anugerah Allah Swt yang amat berharga ini. Di antaranya adalah dilarangnya minuman keras dalam syariat Islam adalah demi anugerah akal yang diberikan oleh Allah Swt ini tidak hilang fungsi dan tugasnya. Atau, dilarangnya pembuatan tato di tubuh salah satu tujuannya adalah untuk menjaga kulit bersih dari kerusakan akibat dari dampat bertato. Dan masih banyak lagi berbagai hukum yang Allah Swt tetapkan dengan tujuan untuk manusia dapat dengan baik menjaga tubuhnya. Selain Al Quran, terdapat hadis Rasulullah Saw yang menjelaskan bagaimana syariat Islam memuliakan manusia. Salah satunya adalah hadis dari Abdullah bin Amru Ra, yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Syuabul Iman عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” مَا مِنْ شَيْءٍ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنِ ابْنِ آدَمَ ” ، قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ! وَلا الْمَلائِكَةُ ؟ قَالَ ” الْمَلائِكَةُ مَجْبُورُونَ بِمَنْزِلَةِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ “ Dari Abdullah bin Amru Ra, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda “Tiada suatu pun yang lebih mulia bagi Allah Swt dari anak adam” ia berkata, dikatakan kepada Rasulullah Wahai rasulullah, “bahkan para malaikat?”, Rasul berkata “Para Malaikat digerakan sebagaimana matahari dan bulan.” Hadis ini secara eksplisit mengungkap alasan lain mengapa manusia dimuliakan, yaitu karena manusia memiliki kemampuan untuk menentukan kemana dan apa yang akan dilakukannya. Hadis lainnya dari Aisyah Ra فعنْ عَائِشَةَ رضيَ اللهُ عنهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَسْرُ عَظْمِ الْمَيِّتِ، كَكَسْرِهِ حَيًّا Dari Aisyah Ra, bahwa Rasulullah Saw berkata “merusak tulang seorang mayit seperti merusaknya di saat hidup.” Terlihat bagaimana Islam sungguh menghormati jasad manusia hingga setelah kematiannya. Dari itu konsensus ulama menyatakan sucinya jasad manusia, hingga keringat, air mata hingga lendirnya. Dan hukum ini tanpa membedakan baik ia muslim atau non muslim, baik kulit putih, hitam atau jenis perbedaan lainnya. Baca juga Sama, Dia Yang Pendengarannya Tidak Terbatas Ruang dan Waktu Dari pemaparan di atas jelas bagaimana Islam memandang manusia dari berbagai aspek, baik penciptaan, hingga penghormatan atas jalan hidup serta keyakinannya. Dan menempatkan hal tersebut di atas segala kepentingan lainnya. Bahkan karena amat pentingnya hidup seorang muslim di dalam Islam, jika ia mendapatkan serangan hingga menyebabkan kematian maka menganggap pembunuhnya telah membunuh umat manusia secara keseluruhan. Tentu bahasa Al Quran dalam hal ini bukan majas hiperbolis yang terkesan membesarkan perkara kecil, akan tetapi ayat tersebut menjelaskan bahwa semua berhak untuk hidup dan berjalan di atas bumi secara aman dan damai. Wallahua’lam bishowab _ Penulis Albi Tisnadi Ramadhan, Sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar, Kairo. Fakultas Studi Islam dan Bahasa Arab. Editor Azman Hamdika Syafaat Ada 36 ayat ber-tag "kelemahan manusia" يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا 28. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ 30. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi. إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لَآتٍ ۖ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ 134. Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali tidak sanggup menolaknya. وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ ۚ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَٰكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي ۚ فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا ۚ فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ 143. Dan tatkala Musa datang untuk munajat dengan Kami pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya, berkatalah Musa "Ya Tuhanku, nampakkanlah diri Engkau kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya sebagai sediakala niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman". وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَبَقُوا ۚ إِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُونَ 59. Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos dari kekuasaan Allah. Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan Allah. فَسِيحُوا فِي الْأَرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ مُخْزِي الْكَافِرِينَ 2. Maka berjalanlah kamu kaum musyrikin di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ 3. Dan inilah suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu kaum musyrikin bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ 25. Sesungguhnya Allah telah menolong kamu hai para mukminin di medan peperangan yang banyak, dan ingatlah peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. ۞ وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ ۖ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ ۖ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ 53. Dan mereka menanyakan kepadamu "Benarkah azab yang dijanjikan itu? Katakanlah "Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput daripadanya". أُولَٰئِكَ لَمْ يَكُونُوا مُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَمَا كَانَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ۘ يُضَاعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ ۚ مَا كَانُوا يَسْتَطِيعُونَ السَّمْعَ وَمَا كَانُوا يُبْصِرُونَ 20. Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk mengazab mereka di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipat gandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar kebenaran dan mereka selalu tidak dapat melihatnya. “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak cucu Adam.” Al-Isra 70 Kemuliaan yang diberikan Allah kepada manusia adalah anugerah berupa keistimewaan yang sifatnya internal yang tidak dianugerahkan kepada selainnya dan itulah yang menjadikan manusia mulia serta harus dihormati, walaupun ia telah menjadi mayat. Darah, harta, dan kehormatannya tidak boleh diganggu dan dirampas, semuanya harus dihormati dan dimuliakan. Keistimewaan manusia berupa fisik maupun nonfisik, selain diberi panca indera yang sempurna, manusia juga diberi hati yang berfungsi untuk menimbang dan mengambil keputusan. An-Nahl 78. Diberikan petunjuk sebagai panduan hidup. Al-Fatihah 6. Allah Zat Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan seluruh makhluknya. Dengan kekuasaan Allah Yang Maha Pencipta, telah menciptakan manusia dan setiap manusia dibedakan dengan tiga unsur 1. Wajahnya Al-Mu'minun 14, 2. Suaranya Ar-Rum 22, dan 3. Sidik jarinya Al-Qiyamat 4. Selain itu, salah satu keistimewaan manusia yang paling utama adalah dianugerahi akal dan kecerdasan, manusia di lengkapi dengan sistem penyimpan informasi/memori. Sistem penyimpan informasi pada manusia ada dua macam, yaitu 1. Jaringan otak, yang menyimpan informasi apapun yang dapat direkam olehnya. Otak manusia mempunyai kemampuan untuk menyimpan lnformasi sebanyak 10 pangkat 13 bits. 2. DNA desoxyribonucleic acid – kromosomal, yaitu molekul DNA yang ada di kromosom, yang menyimpan informasi genetik manusia. Informasi ini akan dialihkan atau diturunkan kepada keturunannya. DNA – kromosomal manusia mampu menyimpan memori sebanyak 2x10 pangkat 10 bits. Kapasitas menyimpan informasi DNA – Kromosomal manusia ini sebanding dengan buku setebal dua juta halaman, atau sebanding dengan empat ribu jilid buku 500 halaman. Kedua penyimpan memori yang canggih ini terbuat dari unsur-unsur yang ada di tanah, karena manusia diciptakan dari tanah. Subhanallah! Hendaklah kita senantiasa selalu bertasbih kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya “Hai gunung-gunung dan burung-burung bertasbihlah berulang-ulang”. Saba 10 Allah telah memperingatkan bahwa ilmu pengetahuan yang dikaruniakan kepada manusia hanya sedikit sekali dibandingkan ilmu Allah dan hakikat-Nya. “Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” Al-Isra’ 85. Selama manusia tetap menyadari kekurangan ilmu pengetahuannya, tentu dia akan rendah hati tidak akan menjadi sombong. Sebaliknya, apabila dia mempunyai pengetahuan tentang sesuatu yang berfaedah, maka ilmunya itu akan disampaikan kepada orang lain, agar mereka pun dapat mengambil manfaatnya. Ilmu adalah nikmat dari Allah yang dilimpahkan-Nya kepada manusia, hendaklah kita ingat kepada nikmat tersebut dengan bersyukur dan bertaqwa kepada-Nya. Renungkanlah pula bahwa jantung adalah salah satu organ yang terdapat di bagian dalam tubuh, terletak di bagian dada berukuran sebesar kepalan tangan terbagi ke dalam dua sisi, sisi kanan dan kiri, dan dua ruang atrium dan vrentiken. Ruang-ruang itu berdenyut 70 x per menit untuk menjaga aliran darah ke seluruh tubuh, maka jantung akan berdenyut dalam setahun. Perjalanan darah apabila di ukur dan di mulai dari paru-paru dan jantung akan mengalir melalui urat darah di seluruh tubuh sepanjang km. Jarak tersebut ditempuh dalam 23 detik setiap kali putaran. Darah pun membaca tasbih dan jantung pun bertasbih sampai detak jantung terakhir. ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِيْنَ. الحآقة ٤٦ ـ “Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya”. Al-Haqqah 46 Itulah mati namanya! Maha kuasa Allah. Semoga kita wafat dengan membawa iman, Islam dan amal saleh.. Amin. Dikutip dari 1. I'jazul Quranil Bayani 2. Tafsir Al-Wasith, 3. Encyclopedia of Britanica, 4. Dictionarie of Estetic, 5. Fisiologi, Prof. DR. Garnadi. P KH Imam Syamsudin, Mustasyar PCNU Kabupaten Sukabumi MANUSIA adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Manusia juga dituntut untuk selalu beribadah kepada Allah SWT. Seperti yang telah Allah katakan dalam Al-Quran “Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.” adz-Dzaariyaat ayat 56. Selain untuk menyembah Allah SWT, manusia juga dijadikan Khalifah dimuka bumi Allah, sebagai mana Allah telah berfirman dalam AL-Quran "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ”Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, ”Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana. Sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, ”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” al-Baqarah [2] 30 Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah. Namun, dibalik itu setiap insan manusia pasti memiliki kekurangan dan kelemahan. Karena Allah SWTtidak membebani umatnya diluar batas kesanggupannya. “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” An-Nisa ayat 28. Berikut kelemahan yang dimiliki manusia dalam dirinya Pertama, manusia yang sifatnya membantah Allah berfirman "Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Alquran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah." al-Kahfi ayat 54. “Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib memberitahukan bahwa Rasulullah pernah mengetuk pintu rumahnya pada malam hari yang ketika itu ia bersama Fathimah binti Rasulullah seraya berkata “Tidakkah kalian berdua mengerjakan shalat?” Lalu aku menjawab “Ya Rasulullah, sesungguhnya jiwa kami berada di tangan Allah, jika Dia berkehendak untuk membangunkan kami, maka kami bangun.” Maka beliau pun kembali pada saat kukatakan hal itu kepadanya, sedang beliau sama sekali tidak melontarkan sepatah kata pun kepadaku. Kemudian ketika beliau membalikkan pungungnya sambil menepuk pahanya, beliau membacakan wa kaanal insaanu aktsara syai-in jadalan “Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak menibantah.”. HR. Al-Bukhari dan Muslim dalam kitab ash-Shahihain. Kedua, Manusia selalu Zalim dan Bodoh Amanat berat yang telah disematkan pada manusia itu berupa perintah dan larangan dari Allah SWT. Akan tetapi, ada manusia yang bisa memikul beban ini secara lahir dan batin, merekalah orang-orang beriman. Dan ada yang menerimanya dengan melakukan kemunafikan dan kesyirikan. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Quran, sungguh manusia itu aman Zalim dan bodoh. “Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikkullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Al Ahzab ayat 72. Ketiga, Manusia bersifat melampaui batas “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia kembali melalui jalannya yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” Yunus Ayat 12."Dan janganlah kalian melampaui batas. Sesungguhnya Alah tidak mencintai orang-orang yang melampaui batas," Al Maidah Ayat 87. Keempat, Manusia bersifat keluh kesah dan kikir "Sesungguhnya manusia itu diciptakan bertabiat keluh kesah lagi kikir. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila dia mendapat kebaikan dia amat kikir." Al-Ma'arij Ayat 19 – 21.Kelima, Manusia Bersifat tergesa-gesa "Dan manusia itu berdoa untuk kejahatan sebagaimana dia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia itu cenderung tergesa-gesa." QS al-Isra Ayat 11. Mudah-mudahan Allah SWT menghilangkan sifat kelemahan yang ada dalam diri kita. Amin. [Tek] Baca Juga Beramal! Tanamlah Dalam-Dalam Biji Keikhlasan Tahukah Anda Bahaya Hasad? Do'a Nabi Yusuf Penangkal Rasa Rindu

hadits tentang kelebihan dan kekurangan manusia