Danketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”. MATIUS 28:18-20. Dalam bahasa Yunani aslinya, frasa “jadikan murid” sebenarnya adalah perintah untuk “memuridkan”. Ini bukan saran yang Yesus buat—melainkan perintah yang mendesak dan berkelanjutan, dan inilah titik fokus dari Amanat Agung.
Takjarang saya kesal lalu menggerutu dalam hati, mengapa saya tak punya sepeda motor seperti teman-teman saya. Sekarang, saya punya kendaraan pribadi. Lucunya, saya harus meluangkan waktu khusus untuk berolahraga jalan kaki 2, 5 km keliling kompleks. Saya tak pernah menggerutu. Saya melakukannya dengan semangat karena ingin menjaga kesehatan.
janganlahkamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”QS. Az-Zumar: 53. Ini mencakup semua dosa. Sampai dosa syirik bagi orang yang bertaubat kepada Allah. Telah ada khusus taubat dari kesyirikan dan penerimaan hal itu. Dalam firman Ta’ala:
Ketikamereka telah bertobat dan berlutut memohon pengampunan, sebagian besar dari kita dapat mengampuni, tetapi Tuhan telah meminta agar kita mengampuni bahkan mereka yang tidak bertobat ataupun meminta pengampunan dari kita .. Maka, haruslah sangat jelas bagi kita, bahwa kita harus tetap memaafkan tanpa pembalasan atau dendam, karena Tuhan
Begitubanyak nikmat Allah yang sudah kita terima, jadi tidak ada salahnya sebagai bentuk rasa syukur, kita dianjurkan untuk berqurban. Dalil Al-Qur`an yang menyarankan kita untuk berqrban adalah, firman Allah yang artinya "Sesungguhnya telah kuberikn nikmat yang banyak. maka dirikan lah sholat,dan berqurbanlah,sesunguh nya orang-orang yang
HaditsKe-24. Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau meriwayatkan dari Allah ‘ azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman: “ Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling
. Puji Astuti Official Writer 3156 Kolose 313 "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 31; 1 Tesalonika 3; Yesaya 15-16 Kita bisa mengampuni karena kita telah diampuni oleh Tuhan. Tuhan menginginkan kita untuk menunjukkan rahmat atau belas kasihan kepada orang lain karena Dia telah menunjukkan rahmat-Nya kepada kita. Dia menunjukkan kasihnya dengan mengirimkan Kristus untuk mati bagi kita, meskipun kita masih memberontak kepadanya Roma 5 8. Namun kita lebih sering menunjukkan sikap egois dan menuntut daripada bersikap ramah dan murah hati kepada sesama. Sebagai contoh saat Anda menunggu di kasir yang Anda anggap bekerja lambat di toko grosir sebagai gangguan daripada sebagai seseorang yang mungkin berjuang untuk mempertahankan pekerjaannya, seseorang yang baru saja mendapat kabar terburuk dalam hidupnya beberapa menit sebelumnya. Anda melihat seseorang dalam keluarga Anda sebagai orang bermasalah daripada melihatnya sebagai seseorang yang sedang berjuang menghadapi keputusasaan dan kebingungan dalam hidupnya. Atau saat Anda melihat orang yang memotong kendaraan Anda di jalan bebas hambatan sebagai penjahat alih-alih seseorang yang membutuhkan kasih Tuhan. Tetapi fakta yang harus sama-sama kita ketahui adalah semua orang membutuhkan kasih Tuhan. Itulah sebabnya Yesus Kristus datang ke dunia ini. Itu sebabnya kita harus menunjukkan kepada orang lain, kasih karunia untuk manjadi mengingat bagi kita apa yang telah Allah lakukan bagi kita. Cara pamungkas Allah menunjukkan kepada kita anugerah-Nya adalah dengan pengampunan. Dan cara utama Dia meminta kita untuk menunjukkan kasih karunia kepada orang lain juga dengan mengampuni mereka. Orang sering bertanya kepada saya, “Bagaimana saya bisa menemukan kekuatan untuk memaafkan? Saya tidak memilikinya di dalam diri saya. " Yang benar adalah, aku juga tidak memilikinya! Satu-satunya tempat bagi saya untuk menemukan kekuatan untuk mengampuni adalah mengingat betapa Yesus telah mengampuni saya. Melalui pengingat itulah, Dia memberi saya kekuatan dan rahmat untuk memaafkan orang lain. Ada sebuah kisah tentang seorang wanita bernama Clara Barton, yang mendirikan Palang Merah Amerika. Seorang teman mengingatkannya akan hal kejam yang dilakukan seseorang terhadapnya bertahun-tahun sebelumnya. Teman itu bertanya, "Kamu tidak ingat?" Jawabannya yang terkenal adalah, "Tidak, saya ingat dengan jelas telah melupakannya." Apa yang perlu kamu lupakan? Siapa yang perlu Anda maafkan? Jika Anda tidak memaafkan, Anda tidak akan dapat menikmati berkat Tuhan selama sisa hidup Anda karena Anda akan terjebak di masa lalu. Tetapi ketika Anda memaafkan, Anda akan bisa melanjutkan hidup Anda. Pengampunan bukan berarti orang yang melakukan kesalahan pada Anda menjadi benar. Dan itu tidak membuat apa yang dilakukan orang itu baik-baik saja. Anda bisa memaafkan, dan mereka masih bisa menghadapi konsekuensi atas apa yang terjadi. Ketika memaafkan seseorang tampaknya mustahil, ingat satu hal Yesus sudah mengampuni Anda. Kamu sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami Kamu butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami
MATIUS 1821-35 APAKAH MENGAMPUNI SAMPAI TUJUH KALI SUDAH CUKUP? PERUMPAMAAN TENTANG BUDAK YANG TIDAK BERBELASKASIHAN Yesus baru saja memberi tahu para rasulnya bahwa jika mereka punya masalah dengan saudara seiman, mereka harus berusaha menyelesaikannya secara pribadi. Tapi, Petrus ingin tahu sampai berapa kali dia harus melakukannya. Petrus bertanya, ”Tuan, kalau saudaraku berdosa kepadaku, berapa kali aku harus mengampuni dia? Sampai tujuh kali?” Beberapa pemimpin agama mengajarkan bahwa seseorang perlu mengampuni sampai tiga kali. Jadi, Petrus mungkin merasa bahwa dia sudah sangat baik kalau dia mengampuni ”sampai tujuh kali”.—Matius 1821. Tapi, Yesus tidak ingin para pengikutnya menghitung kesalahan orang lain. Jadi Yesus mengoreksi Petrus, ”Aku katakan kepadamu, bukan sampai tujuh kali, tapi sampai 77 kali.” Matius 1822 Maksudnya, pengampunan itu tidak ada batasnya. Yesus kemudian memberikan sebuah perumpamaan untuk mengajarkan pentingnya mengampuni. Ini tentang seorang budak yang tidak meniru raja yang berbelaskasihan. Seorang raja mengadakan perhitungan dengan budak-budaknya. Dia memanggil seorang budak yang berutang sangat besar. Budak itu punya utang sebesar talenta [60 juta dinar]. Dia tidak mungkin sanggup melunasi utangnya. Jadi sang raja menyuruh agar dia, istrinya, dan anak-anaknya dijual untuk membayar utangnya. Budak itu pun sujud dan memohon, ”Sabarlah kepada saya. Saya akan melunasi semuanya.”—Matius 1826. Sang raja merasa kasihan, dan dia pun menghapus utang budak itu. Ketika budak itu keluar, dia bertemu dengan temannya yang berutang 100 dinar kepadanya. Dia menarik temannya itu dan mencekiknya sambil berkata, ”Bayar utangmu.” Temannya itu sujud dan memohon, ”Sabarlah kepada saya. Saya akan lunasi utang saya.” Matius 1828, 29 Namun, budak yang sudah diampuni utangnya itu tidak meniru sang raja. Dia malah menyuruh agar temannya itu, yang utangnya tidak seberapa, dipenjarakan sampai bisa membayar utangnya. Budak-budak lain melihat tindakan budak jahat itu dan melaporkannya kepada sang raja. Raja itu sangat marah. Dia memanggil budak itu dan berkata, ”Budak yang jahat, saya menghapus semua utangmu saat kamu memohon-mohon kepada saya. Bukankah kamu seharusnya juga mengasihani sesama budak itu, seperti saya mengasihani kamu?” Raja itu lalu menjebloskan budak yang jahat itu ke penjara sampai dia bisa membayar utangnya. Yesus menyimpulkan, ”Bapakku yang di surga juga akan memperlakukan kalian seperti itu kalau kalian masing-masing tidak mengampuni saudara kalian dari hati.”—Matius 1832-35. Perumpamaan itu mengajarkan pentingnya mengampuni! Allah telah mengampuni dosa kita, yang seperti utang yang sangat besar. Dibandingkan dengan hal itu, kesalahan apa pun yang dilakukan saudara kita terhadap kita tidak ada apa-apanya. Dan Yehuwa mengampuni kita bukan hanya sekali, tapi beribu-ribu kali. Jadi, bukankah kita seharusnya terus mengampuni saudara kita, bahkan jika dia menyakiti kita? Seperti yang Yesus katakan dalam Khotbah di Gunung, Allah akan mengampuni dosa kita jika kita sudah mengampuni orang lain.—Matius 612.
Download Apakah Allah Akan Mengampuni Saya? Jawaban Alkitab Ya, Allah akan mengampuni Anda jika Anda mengikuti cara yang tepat. Alkitab berkata bahwa Allah ”siap mengampuni” dan Ia ”akan memberi ampun dengan limpah”. Nehemia 917; Mazmur 865; Yesaya 557 Sewaktu mengampuni, Allah melakukannya dengan tuntas. Dosa-dosa kita ”dihapus”. Kisah 319 Allah juga akan melupakan dosa kita selamanya. Ia mengatakan, ”Dosa mereka tidak akan kuingat lagi.” Yeremia 3134 Kalau Allah mengampuni, Ia tidak akan mengungkit-ungkit dosa kita untuk membuat kita merasa bersalah atau untuk menghukum kita terus-menerus. Tapi, Allah mengampuni bukan karena Ia lemah atau terbawa perasaan. Ia tidak pernah mengubah hukum-Nya yang sempurna. Karena itu, ada dosa yang tidak akan Ia ampuni.—Yosua 2419, 20. Cara agar diampuni Allah Menyadari bahwa dosa yang Anda lakukan telah melanggar hukum Allah. Apa yang Anda lakukan mungkin menyakiti perasaan orang lain, tapi pertama-tama Anda perlu menyadari bahwa dosa yang Anda lakukan sebenarnya menyakiti perasaan Allah juga.—Mazmur 511, 4; Kisah 2416. Mengakui dosa Anda di dalam doa.—Mazmur 325; 1 Yohanes 19. Menyesali dosa Anda dengan sungguh-sungguh. Penyesalan seperti ini bisa membuat Anda bertobat, atau berubah. 2 Korintus 710 Ini termasuk menyesali hal-hal yang Anda lakukan yang akhirnya membuat Anda berdosa.—Matius 527, 28. Mengubah tindakan Anda, yaitu dengan ’berbalik’. Kisah 319 Ini bisa berarti bahwa Anda tidak mengulangi kesalahan Anda. Atau, ini bisa berarti bahwa Anda perlu mengubah cara Anda berpikir dan bertindak.—Efesus 423, 24. Memperbaiki kesalahan Anda. Matius 523, 24; 2 Korintus 711 Apa yang Anda lakukan atau yang gagal Anda lakukan bisa merugikan orang lain. Minta maaflah kepada mereka. Berbuatlah sebisanya untuk menebus kesalahan Anda.—Lukas 197-10. Dalam doa, mintalah pengampunan dari Allah atas dasar korban tebusan Yesus. Efesus 17 Supaya diampuni, Anda harus memaafkan orang yang bersalah kepada Anda.—Matius 614, 15. Jika Anda melakukan dosa besar, berbicaralah kepada orang yang bisa membantu Anda secara rohani dan yang bisa berdoa bagi Anda.—Yakobus 514-16. Pandangan yang salah ”Dosa saya terlalu berat untuk diampuni.” Allah mengampuni Daud yang telah berzina dan membunuh Kalau kita mengikuti cara-cara yang Allah katakan di Alkitab, kita akan diampuni, seberat apa pun dosa kita. Allah bahkan akan mengampuni kita meskipun kita berulang kali melakukan dosa besar.—Yesaya 118. Misalnya, Raja Daud dari Israel diampuni meskipun ia telah berzina dan membunuh. 2 Samuel 127-13 Rasul Paulus yang merasa dirinya orang yang paling berdosa pun diampuni. 1 Timotius 115, 16 Bahkan, orang-orang Yahudi abad pertama yang telah membunuh Yesus, sang Mesias, diampuni asalkan mereka bertobat.—Kisah 315, 19. ”Kalau saya mengaku dosa kepada pastor atau pemimpin agama, saya pasti diampuni.” Saat ini, tidak ada lagi manusia yang diberi kuasa oleh Allah untuk mengampuni manusia yang telah berdosa kepada Allah. Mengaku dosa kepada orang lain memang bisa membuat seseorang merasa lebih baik, tapi hanya Allah yang bisa mengampuni dosa.—Efesus 432; 1 Yohanes 17, 9. Namun, Yesus pernah berkata kepada rasul-rasulnya, ”Apabila kamu mengampuni dosa seseorang, dosanya diampuni; apabila kamu menahan dosa seseorang, dosanya itu tetap tertahan.” Yohanes 2023 Apa maksud Yesus? Saat itu, ia sedang menjelaskan tentang kuasa khusus yang akan ia berikan kepada rasul-rasulnya saat mereka menerima roh kudus.—Yohanes 2022. Sesuai yang dijanjikan, para rasul menerima kuasa ini sewaktu mereka mendapatkan roh kudus pada 33 M. Kisah 21-4 Rasul Petrus menggunakan kuasa ini sewaktu menghukum Ananias dan Safira. Berkat kuasa ini, Petrus mengetahui bahwa mereka telah menipu. Hukuman yang Petrus berikan menunjukkan bahwa dosa mereka tidak bisa diampuni.—Kisah 51-11. Tapi, seperti kuasa untuk menyembuhkan dan berbicara dalam bahasa lain, kuasa khusus ini sudah tidak ada lagi sejak para rasul meninggal. 1 Korintus 138-10 Jadi, sekarang sudah tidak ada manusia yang bisa mengampuni dosa orang lain.
Apa arti mengampuni menurut Alkitab? Mengampuni berarti melepaskan atau membebaskan seseorang dari kesalahan atau dosa. Dalam Lukas 15 ada tiga perumpamaan yang menunjukkan kebaikan Allah Bapa, Allah Bapa adalah Allah yang suka mengampuni. Apa arti kata diampuni? Jawaban Mengampuni adalah tindakan memaafkan orang yang bersalah. sedangkan diampuni adalah tindakan orang lain yang memaafkan kesalahan kita. Apa arti mengampuni seperti Allah telah melakukan untuk kita? Penjelasan atau Mengampuni berarti melepaskan atau membebaskan seseorang dari kesalahan atau dosa. Apa arti mengampuni tidak hanya tujuh kali namun sampai 70 kali 7 kali? Tentang pengampunan, ketika Tuhan Yesus mengatakan “70 x 7” kali, itulah yang kita sebut sebagai “numerical parallelism”. Artinya adalah bahwa ketika orang berbuat salah lagi kepada kita, maka kita pun perlu mengampuni mereka. Artinya, sampai kapanpun, mereka melakukan kesalahan, kita tetap mengampuni mereka. Apa arti mengampuni dan mengapa sulit mengampuni? Mengampuni adalah tindakan memaafkan orang yang bersalah. 1. Orang sulit mengampuni karena kesalahan yang terlalu berat’ untuk dimaafkan. 2. Orang sulit mengampuni karena mengalami luka batin’ yang tak terlupakan. Apa arti pengampunan brainly? Jawaban Pengampunan adalah pemberian maaf atau ampun sehingga orang yang bersalah dan berdosa dibersihkan dan dikondisikan sebagai orang yang bersih. Apakah arti 70 kali 7 kali? Tentang pengampunan, ketika Tuhan Yesus mengatakan “70 x 7” kali, itulah yang kita sebut sebagai “numerical parallelism”. Artinya adalah bahwa ketika orang berbuat salah lagi kepada kita, maka kita pun perlu mengampuni mereka. Artinya, sampai kapanpun, mereka melakukan kesalahan, kita tetap mengampuni mereka. Apa artinya mengampuni tidak hanya tujuh kali namun sampai 70 kali 7 kali? Tentang pengampunan, ketika Tuhan Yesus mengatakan “70 x 7” kali, itulah yang kita sebut sebagai “numerical parallelism”. Artinya adalah bahwa ketika orang berbuat salah lagi kepada kita, maka kita pun perlu mengampuni mereka. Artinya, sampai kapanpun, mereka melakukan kesalahan, kita tetap mengampuni mereka. Apa isi Efesus 4 ayat 32? Efesus 432 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebag… Kata-kata alkitab, Kutipan alkitab, Mazmur 121. Apa arti mengampuni dan mengapa kita harus saling memaafkan atau mengampuni kesalahan orang lain? Jawaban arti mengampuni ialah menghapus kesalahan orang lain,kita harus saling memaafkan kesalahan orang lain agar ada rasa tentram dihati,menjauhi dari perkelahian,dan mempererat persaudaraan. … manfaatnya yaitu hati menjadi tenang,memperbanyak teman,tidak ada perkelahian,mempererat persaudaraan. Apa artinya mengampuni tidak hanya tujuh kali? Tentang pengampunan, ketika Tuhan Yesus mengatakan “70 x 7” kali, itulah yang kita sebut sebagai “numerical parallelism”. Artinya adalah bahwa ketika orang berbuat salah lagi kepada kita, maka kita pun perlu mengampuni mereka. Artinya, sampai kapanpun, mereka melakukan kesalahan, kita tetap mengampuni mereka. Apa itu keselamatan dalam agama Kristen? Keselamatan dalam Kekristenan, ηρία, adalah penyelamatan jiwa dari dosa dan kematian. Keselamatan dapat juga disebut “pembebasan” ataupun “keamanan” dari kodrat berdosa, dan merupakan janji akan kehidupan kekal melalui roh. Apa makna pengampunan yang Allah berikan bagi kamu brainly? Pengampunan sendiri mengandung pengertian Kita genggam kembali kebenaran Tuhan dan kita undang Tuhan sebagai yang terutama. Siapa yang berkata bahwa mengampuni sampai 70 kali 7 kali? Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya “Bukan! Aku berkata kepadamu Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Jagalah dirimu!
Pertanyaan Jawaban Ungkapan "mengampuni dan melupakan" tidak ditemukan secara harafiah dalam Alkitab. Namun terdapat berbagai ayat yang memerintah supaya kita "saling mengampuni" Matius 614; Efesus 432, dsb. Seorang Kristen yang tidak mau mengampuni orang lain, persekutuannya dengan Allah akan terhambat Matius 615 dan hanya menuai kepahitan serta kehilangan pahala Ibrani 1214-15; 2 Yohanes 18. Pengampunan merupakan keputusan kehendak. Karena Allah memerintahkan supaya kita mengampuni, maka kita harus memilih untuk menaati Allah dan mengampuni. Pihak yang bersalah mungkin tidak ingin diampuni dan bahkan tidak pernah berubah, namun hal ini tidak membatalkan keinginan Allah supaya kita memiliki roh yang mengampuni Matius 544. Adalah ideal jika yang bersalah berupaya memulihkan hubungan, namun, jika tidak, orang yang disalahi tetap dapat memilih untuk mengampuni. Tentunya mustahil untuk benar-benar melupakan dosa yang telah dilakukan terhadap kita. Kita tidak dapat menghapus peristiwa-peristiwa khusus dari ingatan kita. Alkitab menyatakan bahwa Allah tidak lagi "mengingat" kejahatan kita Ibrani 812. Akan tetapi Allah tetap MahaTahu. Allah mengingat bahwa kita telah "telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" Roma 323. Akan tetapi, karena telah diampuni, secara kedudukan kita telah dibenarkan. Surga adalah milik kita, seolah-olah dosa kita tidak pernah terjadi. Jika kita merupakan milik-Nya melalui iman dalam Kristus, Allah tidak menghukum kita atas dosa kita Roma 81. Dalam pengertian itu Allah "mengampuni dan melupakan." Jika dengan "mengampuni dan melupakan" yang kita maksud adalah "Saya memilih untuk mengampuni orang yang bersalah karena Kristus dan melanjutkan hidup saya," maka ini adalah tindakan yang bijak dan saleh. Semampu mungkin, kita perlu melupakan apa yang telah terjadi dan mengejar tujuan-Nya Filipi 313. Kita perlu saling mengampuni "sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" Efesus 432. Kita tidak boleh membiarkan akar kepahitan berdiam di dalam hati kita Ibrani 1215. Akan tetapi, jika dengan "mengampuni dan melupakan" kita bermaksud, "Saya akan bertindak seolah-olah dosa itu tidak pernah terjadi dan hidup tanpa mengingatnya,"maka kita akan menjumpai persoalan. Sebagai contoh, seorang korban perkosaan dapat memilih untuk mengampuni pemerkosanya, namun itu tidak berarti ia seharusnya berperilaku seolah-olah dosa itu tidak pernah terjadi. Menghabiskan waktu sendirian dengan pemerkosanya, terutama jika ia tidak bertobat, bukanlah tindakan yang alkitabiah. Pengampunan pada hakekatnya adalah melepaskan hutang dosa seseorang, namun pengampunan lain sifatnya dengan kepercayaan. Mengambil langkah-langkah pencegahan adalah bijak, dan dinamika hubungan kadang harus berubah. "Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka" Amsal 223. Yesus menghimbau supaya para pengikut-Nya "hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" Matius 1016. Dalam konteks berhubungan dengan orang berdosa yang tidak bertobat, kita harus "tulus" siap mengampuni tetapi sekaligus "cerdik" berwaspada. Yang ideal adalah mengampuni dan melupakan. Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain 1 Korintus 135 dan menutupi banyak dosa 1 Petrus 48. Mengubah hati orang adalah urusan Allah, dan sampai di saat pihak yang bersalah mengalami perubahan hati yang sejati dan supranatural, adalah bijak untuk membatasi kepercayaan yang diberikan pada orang itu. Bersifat waspada bukan berarti kita belum mengampuni. Artinya adalah bahwa kita bukan Allah dan kita tidak dapat mengamati kondisi hati orang itu. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah Alkitab memerintahkan supaya kita mengampuni dan melupakan?
Pertanyaan Jawaban Untuk mendapatkan jawaban terbaik bagi pertanyaan ini, kita akan melihat dua bagian yang luar biasa dalam Alkitab. Yang pertama di kitab Mazmur “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita” Mzm 10312. Salah satu cara paling efektif Setan untuk mempermainkan orang Kristen adalah dengan berusaha meyakinkannya kalau dosa-dosanya tidak benar-benar diampuni, yang merupakan penghinaan bagi Firman Allah. Jika kita benar-benar menerima dan beriman percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat, tapi masih memiliki kekhawatiran mengenai ada tidaknya pengampunan yang sejati, bisa jadi kita sedang diserang oleh Iblis. Iblis tidak suka ketika orang-orang dibebaskan dari cengkeraman mereka. Iblis akan selalu mencoba untuk menanam benih keragu-raguan dalam pikirannya mengenai realitas keselamatannya. Sebagai salah satu tipu daya Iblis , ia akan terus-menerus mengingatkan kita atas dosa masa lalu, yang ia gunakan untuk “membuktikan” bahwa Allah tidak mungkin mengampuni atau memulihkan kita. Serangan Iblis ini merupakan tantangan nyata bagi kita untuk sepenuhnya bersandar pada janji Allah dan percaya pada kasih-Nya. Mazmur bagian ini menyatakan kepada kita bahwa Allah tidak hanya mengampuni dosa kita, tapi juga menghapuskannya, sepenuhnya dari hadirat-Nya. Ini adalah hal yang sangat dalam artinya! Tak diragukan lagi, ini merupakan konsep yang sulit untuk kita pahami, sehingga sangat mudah bagi kita untuk merasa khawatir mengenai pengampunan kita, bukannya menerimanya saja. Kuncinya hanyalah dengan menyerahkan semua kekhawatiran dan perasaan bersalah kita; bersandar pada janji pengampunan-Nya. Bagian lainnya adalah 1 Yohanes 19, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Sebuah janji yang luar biasa! Allah mengampuni anak-anak-Nya saat mereka berdosa, tetapi hanya jika mereka datang kepada-Nya dengan sikap bertobat dan meminta agar diampuni. Belas kasih Allah begitu besar sehingga dapat menyucikan pendosa dari dosa-dosa mereka dan menjadikannya sebagai anak Allah, dan dengan demikian, karena begitu besarnya, bahkan saat kita tersandung, kita masih mendapatkan pengampunan. Dalam Matius 1821-22, kita membaca bahwa, “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?’ Yesus berkata kepadanya Bukan! Aku berkata kepadamu Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.’” Petrus mungkin berpikir bahwa dirinya sudah bermurah hari. Ketimbang melakukan pembalasan yang setimpal kepada orang yang berdosa kepadanya, Petrus malah memberikan kelonggaran kepada saudaranya, katakanlah, sebanyak tujuh kali. Namun pada kali kedelapan, mungkin Petrus merasa tidak perlu ada lagi pengampunan dan belas kasih. Namun, Yesus Kristus menantang pemikiran Petrus dengan menyatakan bahwa pengampunan itu tidak terbatas bagi mereka yang sungguh-sungguh mencarinya. Hal ini hanya dimungkinkan oleh karena belas kasih Allah yang tidak terbatas, yang dimungkinkan melalui curahan darah Kristus di kayu salib. Karena kuasa pengampunan Kristus, kita selalu dapat dikuduskan setelah berdosa, jika kita mencari pengampunan dengan kerendahan hati. Pada saat bersamaan, harus dicatat bahwa bukan hal yang alkitabiah bagi orang yang telah diselamatkan untuk terbiasa melakukan dosa dan menjadikannya sebagai gaya hidup 1 Yoh 38-9. Inilah sebabnya mengapa Paulus mengingatkan kita untuk “ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” 2 Kor 135. Sebagai orang Kristen, kita bisa tersandung, namun tidak mungkin hidup dengan gaya hidup yang terus menerus melakukan dosa, tanpa ada pertobatan. Kita semua memiliki kelemahan dan dapat jatuh dalam dosa, bahkan pada saat kita tidak mau berdosa. Rasul Paulus juga melakukan “apa yang tidak ingin dia lakukan karena dosa yang ada dalam dagingnya” Rom 715. Seperti Paulus, respon orang-percaya seharusnya membenci dosa, bertobat darinya, dan meminta anugerah Allah untuk mengalahkannya Rom 724-25. Meskipun kita seharusnya tidak terjatuh karena anugerah Allah yang memampukan, terkadang kita terjatuh karena memilih bersandar pada kekuatan kita sendiri. Saat iman kita menjadi lemah dan menyangkal Allah dalam perkataan dan hidup kita, seperti yang dilakukan Petrus, tetap masih ada kesempatan untuk bertobat. Dosa-dosa kita tetap bisa diampuni. Tipu daya Setan yang lainnya adalah dengan membuat kita berpikir bahwa tidak ada pengharapan; bahwa tidak mungkin bagi kita untuk diampuni, disembuhkan, dan dipulihkan. Dia akan mencoba untuk membuat kita merasa terperangkap dengan rasa bersalah sehingga merasa tidak layak lagi untuk menerima pengampunan Allah. Namun, sejak kapan kita pernah layak atas anugerah Allah? Allah mengasihi kita, mengampuni kita dan memilih kita untuk hidup di dalam Kristus, bahkan sebelum dunia dijadikan Ef 14-6, bukan karena apa yang kita perbuat, namun “supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya” Ef 112. Tidak ada tempat dimana kita bisa pergi yang tidak bisa dicapai oleh kasih Allah. Tidak ada tempat yg terlalu dalam, tempat di mana kita bisa tenggelam, sampai Allah tidak sanggup lagi mengangkat kita. Anugerah-Nya lebih besar dari pada dosa-dosa kita. Entah kita baru mulai memikirkan untuk berdosa atau sudah tenggelam dalam dosa, anugerah masih tersedia. Anugerah adalah karunia dari Allah Ef 28. Saat kita berdosa, Roh Kudus akan menginsyafkan kita dengan dukacita menurut kehendak Allah yang akan menghasilkan pertobatan 2 Kor 710-11. Dia tidak akan menghukum jiwa kita; membuat kita merasa seolah-olah tidak ada harapan, karena tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Rom 81. Keyakinan Roh Kudus dalam hati kita adalah gerakan kasih dan karunia. Kasih karunia bukanlah alasan untuk berdosa Rom 61-2. Jangan sampai disalahgunakan. Dosa tetap harus dinyatakan sebagai dosa, dan tidak dapat diperlakukan seolah-olah itu bukan hal yang berbahaya atau tidak mengganggu. Orang-percaya tanpa pertobatan perlu dihadapi dengan kasih dan dibimbing kepada kebebasan. Orang-tidak-percaya perlu untuk diberitakan Injil supaya mereka bertobat. Mari kita tegaskan cara memperbaikinya, karena kita telah menerima kasih karunia demi kasih karunia Yoh 116. Inilah bagaimana kita hidup, bagaimana kita diselamatkan, bagaimana kita dikuduskan, dan bagaimana kita dipelihara dan dimuliakan. Ketika berdosa, mari kita menerima kasih karunia dengan cara bertobat dan mengaku dosa kita kepada Allah. Mengapa kita hidup dalam kecemaran saat Kristus menawarkan untuk membersihkan kita, dengan memenuhi dan membenarkan kita di mata Allah? English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Akankah Allah terus-menerus mengampuni Saudara jika terus-menerus melakukan dosa yang sama, lagi dan lagi?
apa artinya mengampuni seperti allah telah melakukannya untuk kita