thelegend of mount tangkuban perahu west. naskah drama humor sangkuriang tangkuban perahu. naskah drama cerita rakyat sangkuriang skripma. skenario drama komedi legenda tangkuban perahu. cerita legenda bahasa sunda sasakala june 19th, 2018 - biasanya legenda adalah cerita pendek dan tradisional yang dilakukan dalam mode percakapan atau
Contohteks naskah drama pendek persahabatan yang dimainkan 4, 5, 6, 7, 8, 10 orang. Inilah contoh naskah drama singkat cerita rakyat: Contoh naskah drama singkat 4 orang. Sebab, jembatan itu terlalu sempit untuk dilalui oleh dua orang. Disebuah desa bernama suka maju hiduplah seorang pemuda yg bernama malin.
Teksdrama juga memiliki kemungkinan . Naskah ini mencakup cerita dan narasi dialog para pemain untuk menghidupkan cerita yang diusung. Drama opera, biasanya dialog para tokoh diserai dengan iringan musik, biasanya digunakan untuk mengisahkan cerita rakyat, dan sebagainya. Melalui skrip ini, para pemain drama berusaha untuk mengikuti alur .
ContohNaskah Drama Cerita Rakyat 7 Orang. contoh naskah drama [su_note note_color="#d8d8d8″] Legenda Keong Mas. Tokoh : Raja Daha; Contoh Naskah Drama Persahabatan Pendek 6 Orang. contoh naskah drama [su_note note_color="#d8d8d8″] Dilema Sebuah Persahabatan. Pemain: Ibu Husna; Mpok Wati; Uni Lita;
KUMPULANDONGENG DAN CERITA RAKYAT Sabtu, 17 Oktober 2009. Cerita Pendek Bahasa Jawa: Andong lan Laler Cilik cerita cekak, cerita pendek bahasa jawa, cerkak anak . di 18.01. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Label: blog bahasa jawa. 1 komentar: Ilham Taufiqurrahman Salim 6
Adajuga cerita rakyat bahasa Inggris, cerita rakyat Jepang dan hingga cerita rakyat pendek. Salah satu cerita yang sering dijadikan naskah drama yaitu cerita rakyat Bali yang menceritakan tentang asal mula selat Bali, yang memisahkan pulai Bali dengan Pulau Jawa. Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal tadi, bahwa pengertian cerita
. Cerita Rakyat Pendek – Cerita rakyat adalah cerita yang beredar luas di masyarakat dan diceritakan dari generasi ke generasi. Ada banyak manfaat saat membacakan cerita rakyat kepada anak, di antaranya adalah mengenalkan mengenai budaya bangsa. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki banyak wilayah dan pulau-pulau dengan budaya yang berbeda-beda. Melalui cerita rakyat orang tua bisa mengenalkan budaya tersebut. Selain itu cerita rakyat umumnya juga memiliki moral tertentu. Bahkan, cerita rakyat banyak dianggap sebagai cara generasi sebelumnya berkomunikasi dengan generasi di masa depan mengenai sebuah peristiwa. Seperti misalnya cerita rakyat mengenai Nyi Roro Kidul, dianggap banyak peneliti sebagai cerita generasi sebelumnya mengenai peringatan tsunami maupun gempa bumi di wilayah Jogja. Berikut ini adalah kumpulan cerita-cerita rakyat pendek yang cocok dijadikan bahan bacaan untuk anak. 1. Cerita Rakyat Sangkuriang Sangkuriang adalah salah satu cerita rakyat yang cukup populer. Cerita ini merupakan cerita rakyat dari Jawa Barat. Hikmah cerita ini adalah jangan membuat keputusan ceroboh saat marah. Beikut ini cerita mengenai Sangkurang Suatu hari hiduplah seorang putri cantik bernama Dayang Sumbi. Sosok Dayang Sumbi sangat tersohor dengan kecantikannya hingga membuat banyak laki-laki berperang memperebutkannya. Ia sedih melhat hal itu. Ia pun akhirnya diminta sang Ayah, Raja Sumbing Perbangkara untuk mengasingkan diri. Saat mengasingkan diri, Dayang Sumbi selalu menenun. Suatu ketika benang tenunnya jatuh. Ia kemudian membuat sayembara siapa yang bisa mengambil benang tenunnya jika laki-laki akan dijadikan suami dan jika perempuan dijadikan saudara. Adalah Tumang sosok yang menemukan benang tersebut. Dayang Sumbi mentaati janjinya menikah dengan Tumang. Tumang ternyata adalah dewa yang jika malam bulan purnama menjadi pria tampan. Setelah menikah, Dayang Sumbi memiliki anak yang dinamakan Sangkuriang yang cerdas dan pandai memanah. Suatu hari sang Ibu menyuruhnya berburu di hutan karena ia ingn makan hati rusa. Sangkuriang yang tak juga mendapat rusa akhirnya memanah Tumang yang merupakan seekor anjing. Hati Tumang kemudian diberikan pada sang Ibu. Singkat cerita usai memakan hati Tumang Ibu Sangkuriang tahu bahwa anak lelakinya membunuh ayahnya sendiri. Ia pun akhirnya mengusir Sangkuriang dan memukulnya dengan centong hingga muncul bekas luka. Beberapa tahun kemudian, Dayang Sumbi bertemu dengan Jaka sesosok pemuda tampan. Jaka berniat memperistri Dayang Sumbi. Dayang Sumbi lekas menyadari bahwa Jaka anaknya melalui bekas luka Sangkuriang. Saat diberitahu Sangkuriang tidak percaya karena ibunya masih sangat muda. Ternyata Dayang Sumbi tak bisa menua karena memakan hati Tumang. Namun karena Sanguriang keras kepala, Dayang Sumbi akhirnya mengajukan syarat yakni dibuatkan perahu dan danaunya yang harus selesai sebelum matahari terbit. Karena kesaktiannya Sangkuriang sudah akan selesai melakukannya. Dayang Sumbi yang khawatir kemudian meminta warga menumbuk padi. Akibatnya ayam pun kemudian berkokok membuat makhluk halus yang membantu Sangkuriang pergi karena mengira hari sudah pagi. Sangkuriang marah dan menjebol bendungan dan menendang perahu yang ia buat. Perahu tersebut terbalik dan berubah menjadi gunung yang dikenal dengan sebutan Gunung Tangkuban Perahu. 2. Batu Menangis Cerita rakyat Batu Menangis berasal dari Sumatera Barat. Cerita rakyat ini memberikan nasihat agar anak jangan sampai durhaka kepada orang tua. Berikut ini cerita Batu Menangis Suatu hari, hiduplah seorang anak yang sangat cantik bersama ibunya. Meskipun cantik, akan tetapi anak tersebut sangat pemalas, hanya gemar berdandan dan tabiatnya sangat kasar. Suatu ketika ia pergi ke pasar dengan sang Ibu. Saat itu sejumlah pemuda terpesona dengannya. Salah seorang pemuda kemudian mendekat dan menanyai apakah sosok di belakangnya adalah ibunya. Gadis tersebut merasa malu karna ibunya terlihat tidak terawat. Ia pun mengatakan pada sang pemuda bahwa itu adalah pembantunya. Sepanjang perjalanan gadis itu juga memperlakukan sang ibu sebagai budak. Karena sakit hati Ibu tersebut kemudian berdoa dalam hati agar Tuhan mengutuk anaknya. Sang anak pun akhirnya pelan-pelan tubuhnya berubah menjadi batu. Batu tersebut terlihat mengeluarkan air mata yang merupakan air mata penyesalan si gadis akan sikapnya. Si gadis terus memohon ampun namun semuanya telah terlambat. 3. Cerita Rakyat Cindelaras Cerita rakyat Cindelaras berasal dari daerah Jawa Timur. Adapun ceritanya sebagai berikut Suatu hari di sebuah KeRajaan Jenggala hiduplah seorang Raja bernama Raden Putra. Raja tersebut tinggal bersama seorang Ratu dan selir. Namun sang selir memiliki hati yang jahat. Suatu ketika selir tersebut pura-pura sakit. Ia bersekongkol dengan tabib keRajaan untuk mengatakan pada Raja bahwa ia sakit karena diberi racun sang Ratu. Raja pun marah dan meminta pengawalnya membuang dan membunuh Ratu di hutan. Si pengawal yang tidak tega kemudian membangunkan Ratu yang sedang hamil sebuah rumah di hutan. Pengawal tersebut kemudian kembali ke keRajaan dengan terlebih dahulu mengoles pedangnya dengan darah kelinci dan mengatakan pada Raja bahwa ia baru saja membunuh Ratu. Ratu pun akhirnya melahirkan bayi laki-laki. Beberapa tahun kemudian bayi tersebut tumbuh menjadi pemuda tampan. Saat membantu ibunya mencari kayu, ia menemukan sebuah telur yang kemudian menetas seekor ayam ajaib yang bisa berbicara. Ayam tersebut selalu mengatakan “Tuanku adalah Cindelaras. Rumahnya di hutan. Dia adalah anak dari Raden Putra,” Begitu ucapnya berulang-ulang. Sang ibu kemudian menceritakan asal-usul Cindelaras. Dari situlah Cindelaras kemudian pergi ke kota untuk menemui ayahnya dan menceritakan yang sebenarnya. Dalam perjalanan menuju Jenggala, ia bertemu orang-orang yang berniat mengadu ayam dengannya. Saat itulah ayam Cindelaras selalu menang. Hingga namanya pun sampai ke telinga Raja. Raja akhirnya datang mencari Cindelaras dan ia pun juga mengajak ayam Cindelaras bertarung. Saat ayamnya menang, ayam tersebut kemudian berbicara kembali. Dari situlah Raja kemudian sadar dengan masa lalunya. Ia kemudian meminta maaf dan pergi ke hutan menjemput Ratu”. Hikmah cerita ini adalah jangan mudah mempercayai kata-kata orang lain. 4. Cerita Rakyat Keong Mas Cerita Keong Mas merupakan cerita rakyat dari Jawa Timur. Berikut ini cerita Keong Mas Suatu hari ada seorang Raja yang memiliki dua orang anak yakni Candra Kirana dan Dewi Galuh. Candra Kirana adalah putri yang baik hati, adapun Dewi Galuh sangat angkuh. Suatu hari datanglah Pangeran Inu Kertapati yang melamar Candra Kirana. Namun Dewi Galuh iri. Ia lalu meminta seorang penyihir mengubah Candra Kirana menjadi keong. Ia kemudian membuang keong itu ke sungai. Candra Kirana akan berubah menjadi manusia seutuhnya jika ia menemukan cinta sejatinya. Seorang nenek tua kemudian menemukan keong mas dan membawanya pulang. Di rumah itu saat si nenek pergi ia selalu terkejut karena ketika pulang, rumah selalu rapi. Suatu ketika sang nenek pura-pura pergi dan ia sangat terkejut ternyata rahasia rumahnya selalu rapi karena keong yang ia temukan adalah jelmaan Candra Kirana. Dari situlah Candra Kirana menceritakan kisahnya. Sementara itu, Inu Kertapati terus berusaha mencari Candra Kirana hingga ke desa-desa. Saat mencari, ia kelelahan dan mampir ke sebuah rumah. Terkejutlah ia saat berada di rumah itu ia melihat Candra Kirana. Kutukan keong emas pun akhirnya lenyap karena bertemu Inu Kertapati. Ia kemudian membawa Candra Kirana kembali ke istana dan menghukumm penyihir bersama Dewi Galuh. Hikmah dari cerita rakyat ini adalah jangan iri karena iri bisa membuat seseorang melakukan hal jahat. Selain itu hikmah yang lain adalah kebaikan pada akhirnya selalu menang. *** Demikian beberapa cerita rakyat yang cocok dibacakan untuk anak-anak menjelang tidur atau saat bersantai. Untuk mendapatkan buku-buku anak berkualitas yang cocok untuk koleksi ataupun sebagai media belajar anak, bisa menghubungi Charissa Publisher, sebagai Penerbit Buku Anak terbaik dan terkeren di Indonesia.
Lagi pusing nyari ide buat naskah drama? sekarang saya akan berbagi kepada agan-agan tentang naskah drama . pemainnya cukup banyak 4 – 6 orang . mari di simak ceritanya . . . Legenda Batu Menangis Cerita Rakyat Kalimantan Alkisah, disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya. Anak gadis janda itu bernama Darmi, rupanya sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai perilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari. Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi. Suatu hari, seperti biasa gadis itu mengurung dirinya di dalam kamarnya. Ia tak mau matahari merusak kulitnya. Ia enggan debu-debu mengotori wajahnya. Darmi “Ibuuuu…!”Dengan nada yang keras Sang ibu tergesa-gesa menghampiri putrinya. Darmi “Bukankah sudah berulang kali aku bilang bahwa setiap aku bangun ibu harus sudah menata kamar ini hingga rapi, menyediakan lulur, air hangat, dan membuatkan minuman sari buah untukku…?” ekspresi marah Ibu dengan nada pelan “kamu itu sudah besar, nak. Kamu bisa mengerjakan semua itu sendiri.” Darmi “Ibu kan tahu, aku lagi sibuk,” Sang ibu hanya mengelus dada. Hatinya gelisah. Kesibukan mempercantik diri, hanya itulah yang selalu dilakukan putrinya yang pemalas itu. Matahari mulai memancarkan sinarnya . Sang ibu mulai bersiap-siap untuk berangkat ke sawah untuk bekerja, ia tidak lupa mengajak darmi untuk membantunya di sawah. Ibu Darmi . . .Ayo Bantu ibu bekerja di sawahsambil mengetuk pintu kamar darmi Darmi Tidak bu . . ., nanti kalo kuku dan kulit ku kotor gimana? Ibu apa kamu tidak kasihan sama ibu nak ? dengan nada iba Darmi saya lagi dandan bu . .sibuk merias wajahnya Akhirnya sang ibu pergi kesawah sendirian. Setelah Ibu pulang dari sawah . Darmi langsung menghampirinya Ibu ibu pulang . .dengan nada lelah Darmi Upahnya mana ? sambil mencari-cari uang upah ibunya di pakaian ibunya ,dan di temukan uangnya di dalam genggaman tangan ibunya Darmi nahh ini dia. .dengan wajah senang sambil menunjuk uang Ibu ”Jangan, Nak! Uang itu untuk membeli beras,” ujar sang Ibu. Darmi Bedak ku habis bu, mesti beli yang baru Ibu kamu itu jadi anak bisanya cuma minta aja, tapi tidak pernah mau bekerja dengan kesal Meskipun marah, sang Ibu tetap memberikan uang itu kepada Darmi. Keesokan harinya, ketika ibunya pulang dari bekerja, si Darmi meminta lagi uang upah yang diperoleh ibunya untuk membeli alat kecantikannya yang lain. Keadaan itu terjadi setiap hari. Suatu hari, sang ibu mencoba untuk membujuk anaknya agar mulai mengubah tabiat buruknya. Darmi bu, mana uangnya? ibu nak.. Coba kamu bantu ibu di sawah. Darmi apa sih bu? Ibu Ibu kan sudah tua, jika ibu dipanggil oleh Tuhan maka Ibu tak khawatir lagi engkau bisa mengurusi dirimu sendiri. Kita itu orang miskin, kita harus tetap bekerja untuk bisa makan. di ruang tamu Darmi sibuk melentik kan kukunya siapa suruh jadi orang miskin. Lagi pula Aku tidak pernah minta kamu jadi ibuku. . ketus sang gadis Ibu pun sedih mendengar ucapan yang terlontar dari mulut anaknya sendiri Ibu Baiklah, Anakku. Ibu hanya memohon agar kamu tidak mengurung diri di rumah. Kenalilah lingkunganmu agar ibu tenang jika suatu saat dipanggil Tuhan. dengan sabar Hari berganti hari. Akhirnya sang anak mau menuruti kehendak ibunya. Ia tidak keberatan untuk ke mana pun bersama sang ibu. . Tapi anaknya ini mengajukan sebuah syarat bahwa ibunya tidak diperbolehkan untuk mengakui bahwa ia adalah ibunya di depan umum. Sebagai seorang ibu tentulah hatinya teriris mendengar itu. Namun sang ibupun menyetujuinya. Hingga, pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja di pasar yang letaknya jauh dari tempat tinggal mereka. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya akan mengagumi kecantikannya. Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya. Pemuda 1 eeh eeh , coba liat wanita itu , cantik sekali kan? sambil mengagumi Pemuda 2 iyaiya benar. wanita itu bagai bidadari surga, elok parasnya, tak sanggup aku menahan untuk menatap keindahannya. Pemuda 1 iya , bahkan wanita itu lebih cantik daripada bunga mawar Pemuda 2 rasanya aku tertarik untuk mengenalnya. . Pemuda 1 eeh , tapi yang di belakangnya itu siapa ? Pemuda 2 entahlah, siapa ya dia itu? sambil berlari Pemuda 1 heh heh, kamu mau kemana? Pemuda 2 mau kenalanlah. Pemuda 1 eh aku ikut, ikut ikut Dilain sisi , para perempuan pun turut membicarakan kehadiran mereka Perempuan 1 Murti, kamu liat tidak wanita tua yang di belakang gadis cantik itu ? Perempuan 2 iya kak aku melihatnya, kasian yaa …. Perempuan 1 sungguh sangat kasian ya , siapakah dia sambil membawa keranjang belanjaan di belakang wanita cantik itu? Perempuan 2 apakah mungkin dia itu . . .sambil berfikir Perempuan 1 ssstt!! Jangan berfikir yang macam-macam, gak boleh. menduga itu tidak baik! Perempuan 2 eehm , iya baiklah kak Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu Pemuda 1 hay cantik , Siapa yang berjalan dibelakangmu itu? Apakah itu ibumu? penasaran Darmi Bukan, bukan,mendongakan kepalanya Dia itu budak! dengan nada lembut kemudian kencang Pemuda 2 Hai, manis. Yakin dia itu bukan ibumu? penasaran Darmi bukan! Sudah ku bilang dia itu budak! Pergi sana! Darmi menendang ibu Perempuan 1 astaga, jangan begitu perempuan membantu si ibu untuk berdiri Perempuan 2 iya! Hargai orang lainlah. Walaupun dia itu budakmu, tapi dia juga manusia! Alangkah terlukanya sang ibu mendengar itu. Hatinya menangis dan ia benar-benar tak berdaya menahan sakit hatinya. Ia berbisik dan memohon kepada Tuhan. Akhirnya si ibu pun berdoa Ibu Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, Tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia…. sambil menangis dan menjerit Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya. Darmi Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu…Ibu…ampunilah anakmu.. merintih dan menangis Ibu maafkan ibu nak.. Darmi Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu! Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut ” Batu Menangis” Dongeng Rakyat Cerita Pendek Batu Menangis Di sebuah desa terpencil, tinggallah seorang gadis dan ibunya. Gadis itu cantik, tapi sayangnya ia sangat malas. Ia sama sekali tak mau membantu ibunya mencari nafkah. Setiap hari gadis itu hanya berdandan dan mengagumi kecantikannya di cermin. Selain malas, gadis itu pun juga manja. Apa pun yang dimintanya, harus selalu dikabulkan. Tentu saja keadaan ini membuat ibunya sangat sedih. Suatu hari, ibunya meminta anak gadisnya menemaninya ke pasar. “Boleh saja, tapi aku tak mau berjalan bersama-sama dengan Ibu. Ibu harus berjalan di belakangku,” katanya. Walaupun sedih, ibunya mengiyakan. Maka berjalanlah mereka berdua menuruni bukit beriringan. Sang gadis berjalan di depan, sang ibu berjalan di belakang sambil membawa keranjang. Walaupun mereka ibu dan anak, mereka kelihatan berbeda. Seolah-olah mereka bukan berasal dari keluarga yang sama. Bagaimana tidak? Anaknya yang cantik berpakaian sangat bagus. Sedang ibunya kelihatan tua dan berpakaian sangat sederhana. Di perjalanan, ada orang menyapa mereka. “Hai gadis cantik, apakah orang yang di belakangmu ibumu?” tanya orang itu. “Tentu saja bukan. Dia adalah pembantuku,” kata gadis itu. Betapa sedihnya ibunya mendengarnya. Tapi dia hanya diam. Hatinya menangis. Begitulah terus menerus. Setiap ada orang yang menyapa dan menanyakan siapa wanita tua yang bersamanya, si gadis selalu menjawab itu pembantunya. Lama-lama sang ibu sakit hatinya. Ia pun berdoa . “Ya, Tuhan, hukumlah anak yang tak tahu berterima kasih ini,” katanya. Doa ibu itu pun didengarnya. Pelan-pelan, kaki gadis itu berubah menjadi batu. Perubahan itu terjadi dari kaki ke atas. “Ibu, ibu! Ampuni saya. Ampuni saya!” serunya panik. Gadis itu terus menangis dan menangis. Namun semuanya terlambat. Seluruh tubuhnya akhirnya menjadi batu. Walaupun begitu, orang masih bisa melihatnya menitikkan air mata. Karenanya batu itu diberi nama “Batu Menangis”. Cerita Dongeng Batu Menangis Alkisah,Pada zaman dahulu kala, di atas suatu bukit kecil yang jauh dari pemukiman penduduk, di daerah Kalimantan Barat hiduplah seorang janda yang sangat miskin bersama dengan anaknya gadisnya. Anak gadis nya sangat cantik rupanya, bentuk tubuhnya sangat indah, rambutnya terurai mengikal hingga ke mata kaki. Poni rambutnya tersisir rapi serta keningnya sehalus batu cendana. Tetapi sayang nya dia mempunyai sifat yang buruk. Gadis itu sangat pemalas, tidak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari. Selain pemalas, anak gadis itu juga sikapnya manja sekali. Semua permintaannya harus dituruti. Setiap kali dia meminta sesuatu pada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari mesti membanting tulang mencari sesuap nasi. Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk belanja. Letak pasar desa itu sangat jauh, sampai mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek supaya orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil tidak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu ialah ibu dan anak. Saat mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka sangat terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tidak puas-puasnya memandang wajah gadis tersebut. Tetapi saat melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal tersebut membuat orang bertanya-tanya. Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis tersebut. Hai gadis cantik Apakah yang sedang berjalan dibelakang itu ibumu? Tanya pemuda tersebut Bukan katanya dengan angkuh. Dia adalah pembantuku ! Kata Gadis Itu Kedua ibu dan anak tersebut kemudian meneruskan perjalanan. Tidak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis tersebut. Hai manis Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu? Bukan, bukan jawab gadis itu dengan menegakkan kepalanya. Dia adalah budakku! Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan tentang ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya. Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka bila ditanya orang, si ibu masih bisa menahan diri. Tetapi setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang sangat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak bisa menahan diri. Si ibu pun berdoa. Ya Tuhan, hamba tak kuat lagi menahan hinaan ini. Anak kandung hamba sangat teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia. Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka tersebut berubah menjadi batu. Perubahan tersebut dimulai dari kaki. Saat perubahan itu sudah mencapai setengah badan, anak gadis tersebut menangis memohon ampun kepada ibunya. Oh Ibu ibu ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan aku selama ini. Ibu Ibu ampunilah aku anakmu ini Anak gadis itu terus meratap serta menangis memohon pada ibunya. Namun, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis tersebut akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang bisa melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti lagi menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan darinya ibunya itu disebut dengan Batu Menangis . Gambar Asli Batu Menangis demikialah artikel dari mengenai Cerita Dongeng Batu Menangis Naskah Drama, Dongeng Rayat, Gambar Asli, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
naskah cerita rakyat pendek